Selasa, 03 Juli 2012

'Kiamat Internet' Bikin Geger


Ilustrasi (Ist)
Sejumlah pengguna internet tengah gelisah menunggu kedatangan 9 Juli 2012. Pasalnya, pada tanggal tersebut jaringan internet di beberapa negara di dunia dikabarkan akan mati. Fenomena ini disebut-sebut sebagai 'kiamat internet'.

Kehebohan ini bermula dari serangan malware yang disebut DNSCharger, sebuah program jahat yang mampu memanipulasi Domain Name System (DNS) di komputer yang telah menjangkitinya. Bahayanya lagi pada November 2011 silam virus ini diketahui telah menjangkit ratusan ribu komputer di seluruh dunia.

Nah, untuk memberantas virus tersebut, FBI berencana untuk mematikan sejumlah server yang digunakan untuk memanipulasi DNS palsu di komputer korban. Sebelumnya aksi sapu bersih ini akan dilaksanakan pada 8 Maret 2012, namun demi meminimalisir dampak yang ditimbulkan, eksekusi diundur hingga 9 Juli 2012.

Alhasil, kehebohan akan koneksi internet lumpuh pun kembali jadi perbincangan kalangan netter. Pantauan detikINET, Selasa (3/7/2012), di salah satu forum online Tanah Air ternyata cukup banyak postingan yang ikut meramaikan isu tersebut.

Meski begitu, pengguna pengguna tak perlu panik, sebab sejak para pembuat DNSchanger ditangkap jumlah korban yang terjangkit program jahat kian menyusut drastis. Dan langkah-lankah pada tautan berikut ini bisa digunakan untuk mendeteksi apakah DNSChanger menjangkit komputer Anda.




Sumber: http://inet.detik.com/read/2012/07/03/103533/1956321/323/kiamat-internet-bikin-geger?i991101mainnews

5 Kesalahan Fatal Bermain LinkedIn

LinkedIn boleh saja masuk dalam kategori situs jejaring sosial. Namun, peruntukan LinkedIn tak sama dengan Facebook, sebab ia lebih ditujukan untuk kalangan profesional.

Artinya, bagaimana user memanfaatkan LinkedIn jelas tidak bisa disamakan kala bermain dengan Facebook yang sifatnya lebih santai.

Memang, LinkedIn hadir untuk membantu untuk menjalin networking antar pengguna. Namun bukan cuma untuk urusan sharing foto ataupun bikin status, namun lebih kepada yang sifatnya profesional urusan pekerjaan.

Berikut 5 kesalahan fatal yang harus Anda hindari di LinkedIn:

1. Foto Anak vs foto seksi
Sikap sayang anak dari pengguna internet seringkali diungkapkan dengan cara memposting foto buah hati mereka di situs jejaring. Oke lah, jika hal itu dilakukan di Facebook, namun sebaiknya tidak dilakukan di LinkedIn.

Sebab, apa yang terlihat 'lucu' di Facebook tentunya tidak cocok untuk dunia kerja. Hal ini harusnya sudah bisa disadari pengguna LinkedIn, namun tetap saja, seperti dilansir Huffington Post dan dikutip detikINET, Senin (25/6/2012), foto anak di LinkedIn masih suka ditemui.

Foto yang sebaiknya tidak diposting di LinkedIn termasuk di antaranya foto yang terlalu seksi, menggunakan animasi, atau yang tidak mencerminkan diri Anda dengan baik.

2. Oversharing
Mengintegrasikan berbagai jejaring sosial yang Anda ikuti dengan LinkedIn, memang bisa menjadi pilihan.

Namun harus dilihat juga apa dan seberapa banyak yang diposting. Jangan malah akun LinkedIn Anda menjadi oversharing alias berlebihan. Sebaiknya pisahkan mana yang urusan profesional di LinkedIn dan bersenang-senang di jejaring sosial lain.

3. Menyerang User Lain
LinkedIn seringkali digunakan oleh para pemburu karyawan. Tentu untuk melirik calon karyawan, banyak poin yang menjadi pertimbangan, salah satunya adalah sikap.

Bagaimana jika user LinkedIn yang dilirik, namun ia memiliki sikap tidak terpuji? Seperti suka 'menyerang' atau melakukan tindakan kekerasan tertulis kepada user lain.

Pastinya sikap negatif itu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi perekrut. Terlebih, para perekrut kerap menelaah lebih mendalam apa yang Anda tampilkan di LinkedIn.

4. Banyak Koneksi, Apa Anda Kenal Semua?

Sah-sah saja memiliki banyak koneksi (pengguna yang terhubung) di LinkedIn. Hanya saja jika terlalu banyak dan tidak memberikan manfaat, malah akan jadi bumerang. Memang Anda kenal siapa saja yang terhubung dengan Anda?

Bahkan sejatinya, Anda diimbau untuk berhati-hati dengan siapapun yang terkoneksi dengan akun LinkedIn Anda. Siapa tahu 'teman' Anda tersebut memiliki riwayat yang tidak bagus di dunia kerja. Jadi ketika ia dilihat ada di daftar koneksi Anda, bisa-bisa image negatif tersebut juga ikut terseret.

5. Profil Harus Jelas
Informasi yang dituliskan di akun Anda itu ibarat CV digital yang disodorkan ke perusahaan. Jadi jika 'CV' tersebut tidak menampilkan data-data dengan jelas, tentu ini akan menjadi kerugian tersendiri.

Salah satu poin yang kerap terlewati adalah informasi tempat Anda bekerja sebelumnya. Tak cukup rasanya cuma menulis nama mantan perusahaan tempat Anda bekerja tersebut, tulis pula posisi dan tanggung jawab yang Anda emban di sana.

Lebih bagus lagi jika dapat menyebutkan Anda pernah terlibat dalam proyek apa di perusahaan terdahulu. Ini penting karena akan masuk dalam pertimbangan perekrut.
sumber : http://inet.detik.com/read/2012/06/25/115132/1949910/510/5-kesalahan-fatal-bermain-linkedin

Kiamat Internet Enam Hari Lagi

Coba cek lagi sistem keamanan di komputer Anda. Apakah benar-benar sudah bersih atau justru ditemukan malware yang masuk ke dalam sistem komputasi. Ini penting dilakukan karena Biro Investigasi Amerika Serikat (FBI) sedang mengkampanyekan kesadaran keamanan di dalam komputer. Kampanye ini ditujukan khususnya bagi mereka yang di dalam komputernya ditemukan software jahat bernama DNS-Changer.
Mengutip laporan situs teknologi PC World, Selasa, 3 Juli 2012, FBI menyatakan komputer pribadi yang terinfeksi malware ini akan mengalami "kiamat Internet" pada bulan ini. Kiamat Internet ini berarti komputer tersebut tak dapat mengakses dunia maya karena di dalamnya ada "penyakit".
Untuk menghindari kiamat Internet tersebut, para pengguna komputer diimbau untuk melakukan "pembasmian" malware pada PC mereka. FBI mengingatkan setiap PC yang terinfeksi DNS-Changer hanya punya waktu sampai 9 Juli untuk membersihkan sistem komputasinya.
Menurut lembaga investigasi itu, software jahat yang muncul pada 2007 itu menyerang komputer berbasis sistem operasi Windows dan Mac. Pada dasarnya DNS-Changer adalah Trojan yang sejak lima tahun terakhir sudah menjalar ke jutaan komputer di dunia. Malware ini akan mengarahkan komputer untuk mengunjungi situs-situs yang dibuat para peretas--yang bisa mendulang uang dari iklan sampai US$ 14 juta.
Malware DNSChanger juga mencegah komputer untuk memperbarui atau menggunakan anti-virus. Akibatnya, PC menjadi rentan terhadap software jahat lainnya.
Pada November tahun lalu, FBI menangkap enam warga negara Estonia yang diduga menjalankan penipuan dengan menggunakan malware tersebut. Saat itu aparat menyita DNS server yang berfungsi mengarahkan pengguna yang terinfeksi untuk berkunjung ke tautan berbahaya.
Perusahaan keamanan Tacoma menyatakan enam bulan lalu, separuh dari semua komputer perusahaan yang masuk daftar Fortune 500 terinfeksi DNS-Changer. Tacoma mengidentifikasi saat ini tercatat sekitar 350 ribu PC yang masih terinfeksi malware itu.


 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons